Foto: Joickson Sagune
Mendesak, Kepulauan Sitaro Butuh Alat Deteksi Tsunami
Siau, MS
Kabupaten Kepulauan Sitaro menjadi salah satu
daerah yang rawan terkena bencana. Wilayah yang berada di ialur cincin api
pasific atau ring of fire, belum ditunjang dengan peralatan deteksi memadai.
Padahal, bencana alam seperti letusan gunung api hingga gempa bumi menjadi
langganan di salah satu daerah utara Pulau Celebes itu..
Kejadian erupsi gunung di Honga Tunga Pasific
Selatan menjadi perhatian dunia, tak ketinggalan Kabupaten Kepulauan di
Sulawesi Utara ini. Kebutuhan peralatan memadai guna mendeteksi potensi bencana
alam semisal Early Warning Sistem (EWS) Tsunami, pun jadi pemicu. Kepala
Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro,
Joickson Sagune mengatakan, hingga kini pihaknya masih mengandalkan informasi
dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mendeteksi
potensi tsunami pasca gempa bumi.
"Sampai saat ini kami masih bergantung pada
informasi BMKG terkait adanya potensi tsunami saat ada gempa bumi," kata
Sagune, Jumat (21/1).
Menurut Sagune, ketika terjadi gempa bumi,
pihaknya langsung menyampaikan informasi kepada seluruh kepala-kepala wilayah,
khususnya yang berada di daerah pesisir pantai untuk bersiaga.
"Ketika ada peringatan dini tsunami dari
BMKG, kami langsung meneruskan itu kepada setiap kepala-kepala wilayah untuk
keperluan proses evakuasi ke tempat yang lebih aman," ungkap Sagune.
Dalam upaya kesiap-siagaan, Sagune mengatakan,
pengadaan peralatan teknologi untuk mendeteksi potensi terjadinya berbagai
bentuk bencana alam termasuk pendeteksi tsunami, masih sebatas rencana.
"Dalam rencana program kegiatan memang ada
(pengadanaan alat pendeteksi bencana), tapi memang anggaran kita sangat
terbatas, apalagi saat ini kita masih fokus dengan upaya penanganan
Covid-19," ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihak BPBD Sitaro
masih sebatas melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh warga masyarakat
terkait mitigasi bencana alam, meski gencar dilakukan. "Salah satu program
yang kini kita genjot untuk meningkatkan kewaspadaan di masyarakat adalah desa
tangguh bencana. Dengan ini diharapkan akan tumbuh kesadaran masyarakat dalam
hal kesiap-siagaan menghadapi bencana alam," kuncinya.(haman)
Komentar