Perupa di Sulut Gelar Pameran Bertajuk "Satoe Garis"



Manado, MS

Para perupa di Sulawesi Utara (Sulut) kembali rapatkan barisan menggelar pameran seni rupa. Berbagai karya lagi-lagi ditelurkan. 

Pelaksanaan pameran ini di UPTD Taman Budaya  dan Museum Provinsi Sulut. Dimulai tanggal 28 Oktober hingga 6 November 2022. Tak hanya pameran seni rupa, sejumlah kegiatan lainnya turut digagas seperti Workshop, Art Perfomence, Diskusi Seni Budaya, Sharing Motivasi dan Pemutaran Film. 

Koordinator Perupa Sulut, Alfred Pontolondo menyampaikan, Pameran Seni Rupa ini bertajuk "Satu Garis". Kali ini yang akan berpameran adalah 34 orang perupa muda, laki-laki maupun perempuan. Mereka dari berbagai latar belakang. Ada yang berasal dari lingkungan akademis seni rupa, namun ada juga yang belajar seni rupa secara otodidak. "Dan itu bukan sebuah masalah. Seni rupa dapat dipelajari di mana saja. Dan yang lebih pokok adalah, perupa mendapatkan identitasnya karena praktek kesenirupaannya yang konsisten. Dengan demikian produktifitas dalam berkaryalah yang akan menentukan seseorang itu perupa dan bukan," ujar Alfred. 

Ia menambahkan, selama ini di Sulut, pameran seni rupa cenderung digagas dan dominan dilakukan oleh para perupa senior yang sudah malang melintang selama puluhan tahun di dunia seni rupa Sulut. "Namun kali ini para perupa muda dimotori oleh Luthfi Madina, Benjamin Suryo, Ken Oroh, Charlie Boy Samola serta yang lain, mengambil langkah progresif untuk menetapkan jalannya sendiri dengan tidak bergantung pada perupa senior," ujarnya. 

Hubungan yang dibangun antara para perupa muda dengan para pendahulunya sebagai mitra diskusi, dimana para perupa seni menjadi teman berbagi pengalaman dan ilmu kesenirupaan. "Tanpa upaya mendikte ataupun mengintervensi proses kreatif para perupa muda Sulawes Untu Utara," tuturnya. 

Sementara Koordinator Tim Kerja Satoe Garis, Luthfi Madina menyampaikan, seni adalah hasil ekspresi dan daya imajinasi bagi setiap insan seni atau seniman, dalam mewujudkan segala bentuk kreativitas yang berdaya guna, dan berdampak positif bagi kehidupan pribadi maupun lingkungannya. Pameran adalah salah satu cara untuk menyalurkan minat dan bakat. Maka dibutuhkan segala bentuk dorongan/semangat melalui sebuah niat menjadi giat. "Kesadaran dan kekuatan dari setiap kami para peserta yang terlibat untuk mengembangkan bakat menjadi berkat. Kami adalah kaum Perupa Muda Sulawesi Utara, untuk menyatukan Kerja Satoe Garis segenap spirit kesenian di Sulawesi Utara, agar supaya tidak terkotak-kotakkan. Kami menyadari, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang kami hadapi, tetapi kami yakin dan percaya dengan spirit yang kuat akan tumbuh Satoe Garis," ujarnya. 

Harapannya, pameran ini akan berdampak positif. Terlebih bisa menjadi role model bagi perkembangan seni rupa, khususnya di Sulut. "Dan juga pada umumnya di negara Indonesia tercinta ini, serta bisa turut menambah perbendaharaan seni rupa yang kreatif, produktif dan inovatif," katanya. (arfin tompodung)


Komentar

Populer Hari ini


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting