Tak Ingin Kegaduhan, Kapolres Bolsel Minta Maaf
Bolaang Uki, MS
Polemik ketidakhadiran Kapolres Bolaang Mongondow
Selatan (Bolsel) AKBP Yuli Kurnianto pada rapat paripurna dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bolaang
Mongondow Selatan (Bolsel) Ke-13, menemui titik baru. Ketidakhadirannya dalam
hajatan sakral daerah di rapat istimewa itu, mendapat sorotan tajam Empat Adat
yang dilayangkan ke DPRD Bolsel. Kini, giliran kapolres buka suara. Saat
diwawancarai sejumlah media, Kapolres menyampaikan permohonan maaf, jika
ketidakhadirannya dinilai melanggar adat daerah.
“Kalau itu melanggar adat, secara pribadi saya
minta maaf. Saya juga sudah hadir saat upacara, tapi rapat paripurna saya tidak
hadir. Cuman itu aja. Kejadian itu bukan saya sengajakan, tapi karena ada
agenda lain (sertijab). Saya tidak mau menanggapi dan tidak mau membuat suasana
gaduh,” kata Kapolres Yuli.
Ia mengatakan, terkait dengan masalah ini,
pihaknya tidak menginginkan polemik semakin memanas. Selaku Kapolres Bolsel,
dia juga meminta maaf kepada seluruh tokoh adat yang di daerah tersebut. “Saya
tidak mau berpolemik panas, menanggapi dengan emosi. Nanti akan jadi panjang
dan akan berpengaruh pada situasi Bolsel. Saat ini situasi sedang pandemi
Covid-19, mari kita sama-sama membangun dan menjaga Bolsel ini untuk tetap
hijau dari pandemi,” tandasnya.
Diketahui, sebelumnya, Empat Adat di Bolsel
diantaranya, Gorontalo, Bolango, Mongondow dan Sangihe, mendatangi Kantor DPRD
Bolsel, Senin (26/7). Kedatangan mereka, dalam rangka menyatakan dukungan
perihal yang disampaikan tokoh masyarakat, H Herson Mayulu (H2M), terkait
ketidakhadiran Kapolres Yuli Kurnianto pada Paripurna HUT Ke-13 tahun Bolsel.
(hendra damopolii)

















































Komentar