Foto: Olly Dondokambey
Tuan Rumah G20, Sulut Siap
POTENSI
bumi Nyiur Melambai menjadi tuan rumah rangkaian Group
Twenty (G20),
terbuka lebar. ‘Klaim’ sebagai salah satu destinasi super
prioritas di
Tanah Air, jadi penguat. Kesiapan menggelar iven dunia tersebut didendangkan
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey.
Titik
terang perhelatan iven berkelas itu setelah Indonesia didapuk sebagai Presidensi
Group Twenty (G20) 2022.
Itu setelah serah terima dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Roma,
Italia pada Oktober 2021. Diyakini, ‘mandat’ tersebut akan
memperkuat kepemimpinan Indonesia di mata dunia.
Teranyar, lima
destinasi super prioritas yang ada di Indonesia akan dijadikan tempat rangkaian
dari kegiatan G20. Sementara
itu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang yang ada
di Minahasa Utara (Minut) Provinsi
Sulawesi Utara (Sulut), merupakan
salah satu destinasi super prioritas selain Borobudur (Jateng), Danau
Toba (Sumatera Utara), Mandalika (NTB) dan Labuan Bajo (NTT).
Terkini, KEK
Pariwisata Likupang pun bakal menjadi tempat pertemuan sejumlah duta besar
negara maju yang bakal hadir dalam iven Women 20 (W20) pada 15 Februari
2022. W20 merupakan side iven Presidensi G20.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey kepada sejumlah wartawan
mengatakan sangat siap menjadi tuan rumah G20. “Pemprov Sulut sangat siap
menjadi tuan rumah pelaksanaan rangkaian G20 ini. Sulut diberi beberapa
session, kemudian pembukaan G20 ini akan dilaksanakan di Bali,” ujarnya,
baru-baru ini.
Gubernur Olly pun meminta kepada warga Sulut agar
bersama-sama menyukseskan kegiatan internasional ini.
Diketahui G20 adalah forum utama kerjasama ekonomi
international yang beranggotakan negara negara dengan perekonomian besar dunia.
Ada 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. Anggota G20 yakni,
Australia, Argentina, Brasil, Kanada, China, Uni Eropa, Jerman, Prancis, India,
Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea
Selatan, Turki, Inggris dan Amerika Serikat.
G20 dianggap strategis
karena meliputi 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75
persen perdagangan international dan 60 persen populasi dunia.(sonny dinar)
Komentar