Manado, MS

Minimnya angkutan kendaraan yang melewati jalan tol Manado- Bitung memantik reaksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut). Wakil rakyat Gedung Cengkih mendesak agar Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulut segera mencari solusi.

Reaksi itu disampaikan Anggota Komisi 3 DPRD Sulut, Boy VA Tumiwa BSc SH MSc saat hearing dengan Dishub Sulut, Senin (7/2). Tumiwa menjelaskan, dalam kunjungan Komisi 3 ke jalan tol Manado-Bitung, pihaknya mendapati informasi target angkutan yang lewat jalan tol per hari, harusnya ada 14 ribu kendaraan. Hanya saja, kenyataannya kurang lebih cuma 4 ribu. Sedikit naik di bulan Desember, yakni 7 ribuan angkutan.

Dirinya juga menyinggung soal mahalnya tarif masuk jalan tol. Melihat hal ini dia kuatir jika angkutan yang lewat minim akan berpengaruh pada perjuangan Gubernur Sulut Olly Dondokambey menghadirkan jalan tol Maumbi -Tomohon-Kawangkoan. "Apakah ada kajian dari dinas perhubungan agar ada peningkatan?," tanya Tumiwa.

Tumiwa menyarankan, Dishub bekerja sama dengan pihak kepolisian agar ada solusi terbaik. "Bisa diatur, apakah kendaraan seperti konteiner melewati di jalan umum pada waktu tertentu. Selebihnya, wajib melewati jalan tol," tambah personil Fraksi PDIP ini.

Terkait hal ini, Kepala Dishub Sulut, Izaak Rey menyatakan, pihaknya telah mengkaji bahkan berkomunikasi dengan jasa marga terkait tarif masuk tol yang dinilai tinggi. Namun tandasnya, ada hitung-hitungan tertentu jasa marga yang full bisnis. Sementara, terkait dengan pengaturan bagi kendaraan konteiner yang wajib melewati tol, pihaknya tidak mendapati cantolan hukum yang mendukung.

"Kami juga diminta pak gubernur agar bisa dibuatkan Pergub atau Perda. Namun ternyata tidak ada cantolan hukum, undang undang lalu lintas. Kami tidak bisa melakukan demikian dengan pihak kepolisian. Jadi, harus tunggu aturannya," ungkap Rey.

Rey memastikan pihaknya akan terus mengkaji hal ini bersama dengan instansi terkait lainnya. (arfin tompodung)