Foto: FDW-TK saat bersama warga
Walau Diserang Kampanye Hitam, FDW-TK Semakin Dicintai Rakyat
Amurang, MS
Kontestasi Pilkada di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati. Selain petahana (incumbent), Franky Donny Wongkar SH - Theodorus Kawatu atau FDW-TK, dua paslon penantang lainnya, yakni Pdt Petra Yani Rembang - Frede Massie (PYR-FAM) dan Asiano Gemmy Kawatu - Deren Paurino Runtuwene (AGK-DEREN).
Hanya saja, karena elektabilitas petahana yang tinggi, tim sukses pasangan penantang kerap menggunakan cara-cara kotor dan kampanye hitam (black campaign) dengan menyerang petahana menggunakan berita-berita bohong (hoax).
Menanggapi hal ini, tokoh Politik Sulut yang juga mantan Ketua KPU Minsel DR Fanley Pangemanan mengakuinya. Namun, dia menyarankan dua paslon penantang lebih gencar memaparkan program-program yang tertuang dalam visi dan misi untuk mengambil hati masyarakat daripada melakoni kampanye hitam seperti itu. Dia berujar jika menyerang pasangan petahana yang dikenal dengan jargon FDW-TK itu, rakyat justeru akan semakin mencintai mereka.
"Kalau serang petahana habis energi. Pasangan petahana sudah teruji dan berbuat. Nah, penantang harusnya menawarkan program dan visi misi ke masyarakat. Jangan serang. Justru tidak mendapat simpati dari mayarakat," ujar Putra Kelahiran Desa Lompad Kecamatan Ranoyapo itu.
Ia menyarankan para kontestan Pilkada Minsel berpolitik santun sesuai falsafah dan nilai keluhuran Torang Samua Basudara yang selama ini dijunjung warga di tanah Minahasa.
"Mesti kedepankan budaya, sehingga tidak mempeta konflikan masyarakat. Apalagi, yang bertarung ini semuanya masih berhubungan keluarga. Jadi harus memberikan contoh yang baik," tukasnya.
Sementara itu, Dia juga menilai, Pemerintah Kabupaten Minsel di bawah kepemimpinan FDW sudah berbuat dan teruji, sementara dua paslon lain belum teruji dan belum banyak berbuat bagi masyarakat setempat.
Dia menuturkan, meski baru tiga tahun lebih memimpin, berbagai prestasi membanggakan dan kebijakan FDW terus diraih dan berpihak ke masyarakat kecil di daerah itu sangat nyata.
Dosen di Jurusan Ilmu Pemerintahan FISPOL Unsrat ini juga mengatakan bahwa, selama Minsel dipimpin BTN-Ari, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Minsel mengalami kenaikan.
"FDW selama masa pemerintahannya, berhasil menekan angka kemiskinan di Mimsel. Pada tahun 2020 angka kemiskinan di kabupaten Minsel mengalami penurunan," ungkapnya.
Tak hanya itu, Menurut Dia mendapat info mengenai sekmen pertumbuhan ekonomi, terjadi peningkatan yang signifikan di masa kepemimpinan FDW.
"Menariknya, pertumbuhan ekonomi melonjak tajam. Ini luar biasa," puji Pangemanan.
Selain itu, sejumlah capaian yang diraih di masa kepemimpinan FDW, meraih prestasi membanggakan karena Pemkab Minsel meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam kurun empat kali berturut-turut, saat dia pimpin Minsel sejak 2021 - 2024.
"Ini prestasi yang membanggakan," ucapnya.
Tak hanya di situ, kebijakan FDW, dirasakan warga setempat, yakni memberikan insentif kepada para Lansia dan tokoh agama, memberikan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada ribuan warga yang ada di Minsel.
“Nah, ini hasil kerja yang sudah ada bukti dan bukan janji. Suka tidak suka, petahana sudah bekerja dan sudah dirasakan masyarakat," nilainya.
Soal berbagai tudingan kepada FDW, Dia menilai, semangat politik lebih tinggi dari nuansa hukumnya. Padahal, bupati belum tentu terbukti atau bersalah. Bupati bukan kuasa pengguna anggaran. Kita mesti mengedepankan asas praduga tak bersalah. Tapi begitulah, ada yang memainkan dan memanfaatkan isu-isu korupsi untuk menyerang. Ini sebetulnya adalah cara-cara kotor," tandasnya.(david masengi)
Komentar