Pembebasan Tahanan, Renovasi Kantor Veteran Hingga Pesta Rakyat

Pemprov Rayakan Spektakuler HUT Kemerdekaan RI ke-73


Laporan: Sonny Dinar

Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73, berkumandang dari Jazirah Utara Selebes. Pesta rakyat tersaji di penjuru Bumi Nyiur Melambai. Sendi-sendi nasionalisme kembali dikorek. Implementasi semangat kebangsaan itu, membentuk sederet kegiatan bermakna yang dirangkai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut).

Upacara pemberian remisi dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Manado, mengawali sejumlah kegiatan di hari bersejarah tanggal 17 Agustus itu.

Secara simbolis, Jumat (17/8), Gubernur Olly menyerahkan Surat Keputusan (SK) pemberian remisi kepada 3 perwakilan warga binaan Lapas. Terdapat 587 narapidana di Lapas Manado yang mendapatkan remisi umum HUT-RI ke-73. Dari jumlah tersebut, 5 diantaranya dinyatakan bebas. Menariknya, warga binaan lapas yang telah bebas dari masa tahanan itu, mendapatkan pula bantuan biaya transportasi dari Olly untuk pulang ke tempat tinggalnya masing-masing.

Dalam arahannya, Gubernur Olly yang membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, gelora semangat untuk mengisi kemerdekaan tentunya harus menjadi segenap lapisan masyarakat. Tak terkecuali bagi para warga binaan pemasyarakatan. "Meskipun secara hukum mereka dirampas kemerdekaannya, namun itu hanyalah kemerdekaan fisik semata karena sesungguhnya mereka tetap memiliki kemerdekaan untuk terus berkarya," ujar Olly.

Lanjut Olly, hal itu dibuktikan dengan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para narapidana. Di antaranya adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Pasukan Merah Putih Narapidana di Lapas-Lapas di Seluruh Indonesia. Mereka melakukan pembangunan fasilitas umum di sekitar mereka sebagai bentuk rekonsiliasi dan permintaan maaf mereka atas disharmonisasi yang telah terjadi antara mereka dengan masyarakat.

Terkait pemberian remisi kepada warga binaan lapas, Olly menegaskan bahwa remisi merupakan salah satu sarana hukum yang penting dalam mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan. Itu karena telah diatur secara legal formal dalam pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. "Remisi diberikan sebagai wujud apresiasi pencapaian perbaikan diri yang tercermin dari sikap dan perilaku sehari-hari. Perbaikan itu tercermin dari sikap warga binaan yang taat selama menjalani pidana, lebih disiplin, lebih produktif dan dinamis. Tolak ukur pemberian remisi tidak didasarkan pada latar belakang pelanggaran hukumnya, akan tetapi didasarkan pada perilaku mereka selama menjalani pidana," ungkap Olly.

Kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan, Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan HUT-RI ke-73. Kala itu, Gubernur Olly bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), di Lapangan Wolter Monginsidi Sario Manado. Dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Steven Kandouw, Ketua TP-PKK Sulut Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan dan Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS.

Letkol Inf Kusnandar Hidayat sebagai komandan upacara. Terdiri dari 1 Kompi gabungan Pamen dan Pama, 4 Batalyon Upacara dan 1 Kompi Gabungan Mahasiswa dan Pelajar. Upacara yang berjalan khidmat itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut, Andrei Angouw, membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Pengibaran bendera dilakukan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari 30 siswa SMA berprestasi di 15 kabupaten kota se-Sulut. Bertindak sebagai Danpok 17 adalah Delvebert Ompi, Danpok 8 Versen Deeng, pembawa baki bendera Aiko Assa, pembentang bendera Johan Waas dan pengerek bendera Jilbert Damopoli.

Turut diikuti jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Edwin Silangen, Ketua DWP Sulut Ivonne Lombok, para Wakil Ketua dan Anggota DPRD Sulut, pejabat teras di Lingkup Pemprov Sulut, Anggota Legiun Veteran, TNI-Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan kalangan siswa. Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan lagu-lagu perjuangan dari ratusan pelajar SMK Negeri 1 Manado.

Setelah itu, Olly dan Wagub Steven Kandouw beserta seluruh unsur Forkopimda, melakukan pertemuan silahturahmi dengan ratusan Legiun Veteran RI di gedung lama kantor DPRD Sulut, Sario. Acara itu dalam bentuk ramah tamah dengan keluarga pahlawan, perintis maupun janda perintis kemerdekaan dan veteran.

Terlaksananya pertemuan yang bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-73 itu, dinilai sebagai wahana menunjukkan penghormatan kepada para perintis kemerdekaan dan keluarganya serta kepada para veteran di Sulut. "Sekaligus sebagai momentum bagi kami generasi penerus, untuk menjaga jalinan hubungan emosional serta kekeluargaan dengan para keluarga pahlawan, dan para veteran," ucap Olly.

Kemerdekaan yang masyarakat rasakan saat ini, merupakan kemerdekaan yang diperoleh melalui keringat, darah dan air mata. Terlebih nyawa para pahlawan serta veteran pejuang kemerdekaan. "Para pahlawan dan para veteran, senantiasa mendapatkan tempat dan penghormatan tersendiri dalam lembaran sejarah bangsa. Maupun dalam struktur kehidupan sosial masyarakat Indonesia yakni sebagai suri teladan, tokoh yang dihormati. Sekaligus sosok bagi kami selaku generasi penerus untuk terus belajar, menimba pengalaman dan wawasan, utamanya terkait jiwa patriotisme dan semangat perjuangan," ungkapnya.

Menariknya, Olly juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang sangat memperhatikan kesejahteraan seluruh veteran di Indonesia. Itu dengan menaikkan tunjangan kehormatan veteran sebesar 25 persen. Adapun kenaikan tunjangan kehormatan veteran tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2018 yang diteken Jokowi pada 18 Juli lalu. "Kenaikan tunjangan ini adalah bukti kehadiran pemerintah di tengah veteran. Pemerintah sangat memperhatikan para veteran," beber Olly.

Ternyar, Pemprov Sulut berencana untuk merenovasi markas Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sulut di Bumi Beringin pada tahun 2019 nanti. Sebelumnya, Olly juga menyerahkan tanda kehormatan berupa bintang LVRI kepada Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw karena dinilai telah membaktikan diri dalam mengisi kemerdekaan. Selain itu, Olly memberikan bantuan kepada seluruh veteran yang mengikuti kegiatan ramah tamah.

Kemudian di sore hari, Pemprov Sulut kembali  menggelar Upacara Penurunan Bendera di Lapangan Wolter Monginsidi, Sario. Tepat pukul 17.30 WITA Gubernur Olly mengambil tempat sebagai Irup. Sedangkan bertindak selaku komandan upacara adalah Letkol Laut, Nur Subagio.

Diawali dengan serenade lagu kebangsaan yakni Berkibarlah Benderaku, Bangun Pemuda Pemudi dan Syukur yang dibawakan dengan apik para pelajar SMA Rex Mundi, Manado. Uacara dilanjutkan dengan penurunan bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Bertindak sebagai pembawa baki Jeane Hehakaya dan pengibar bendera Septian Bansuan, Ricky Pangaila serta Swingly Pelealu.

Malamnya, masih di tempat dan hari yang sama, Pemprov Sulut menggelar Tos Kenegaraan dan Pesta Rakyat. Acara dimeriahkan dengan berbagai atraksi. Seperti tarian masamper dan marching band serta artis-artis ibukota yakni Igo idol, Victor Hutabarat dan hadir juga Krisdayanti.

Gubernur Olly pada acara pesta rakyat tersebut menyampaikan, kegiatan resepsi dan pesta rakayat ini telah menyatukan kita dalam kebersamaan. Lebih dalam lagi ia melihat, kemerdekaan Indonesia merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. "Kemenangan yang kita nikmati kali ini adalah anugerah Tuhan yang paling indah," sahut gubernur di hadapan tamu undangan dan masyarakat Sulut yang hadir.

Sejalan itu, gubernur berharap agar masyarakat Bumi Nyiur Melambai dapat bergandengan tangan, bersatu padu, bahu membahu dalam mengisi kemerdekaan di daerah ini. Tak lupa pula dirinya mengajak kepada semua lapisan masyarakat yang hadir agar tetap bergandengan tangan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Saya mengajak kepada semua hadirin untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan," lanjut orang nomor satu di Sulut ini.

Rangkaian kegiatan tersebut dilanjutkan gubernur dengan mengajak semua tamu undangan untuk melakukan tos kenegaraan yang juga dirangkaikan dengan pemasangan lilin HUT-RI. Diketahui, semua agenda kegiatan dalam menyemarakan Hut RI ke-73 diakhiri dengan pesta rakyat yang berlangsung meriah. Nampak dalam pesta rakyat tersebut melibatkan semua lapisan masyarakat, baik dari Pemprov Sulut, jajaran Forkopimda, ASN serta masyarakat setempat. (***)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting