Cetus Program Strategis Hutan Sosial Hingga Sehonisasi

Menteri Siti Nurbaya Serap Gagasan Senator SBANL


Laporan: Victor REMPAS

GEBRAKAN Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara (Sulut) Ir Stefanus Berty Arnicotje Nicolas Liow MAP (SBANL), kembali menghiasi panggung nasional. Ide mengusung program strategis Hutan Sosial, Kawasan Mangrove (Hutan Bakau) serta Sehonisasi (Enaunisasi), mendapat respon positif pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Hal itu mencuat dalam Rapat Kerja (Raker) Komite II DPD RI dengan Menteri KLH Republik Indonesia (RI), Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc, di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (7/6). Rapat tersebut dipimpin Ketua Komite II DPD RI, Yorrys Rewayai didampingi Wakil Ketua Hasan Basri, SE MH serta dihadiri para anggota baik secara fisik maupun virtual.

Dalam pemaparan program strategisnya, Senator SBANL menjelaskan betapa pentingnya hutan sosial di kawasan hutan lindung seperti Gunung Tampusu serta sejumlah lokasi kawasan hutan lainnya. Ia pun menakar setiap efek positif yang akan diperoleh dikaitkan dengan pengembangan sektor pariwisata. “Masih banyak potensi wisata di kawasan hutan lindung yang belum dikembangkan. Padahal, hal tersebut dapat mendorong terciptanya lapangan kerja serta pendapatan bagi negara, daerah dan masyarakat dari sektor wisata jasa lingkungan,” beber personil Badan Sosialisasi MPR RI itu.

Paling penting, menurut SBANL, adanya ‘sense of belonging’ atau rasa memiliki dari masyarakat sekitar hutan untuk menjaga, merawat serta melestarikan hutan. “Itu akan membuka kesempatan bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan untuk turut menjaga kawasan hutan sekaligus mengelola potensi wisata di kawasan tersebut,” tutur Wakil Ketua Kelompok (Fraksi) DPD-RI di MPR-RI ini.

Selanjutnya, menurut SBANL, soal program Kawasan Mangrove atau hutan bakau serta Program Sehonisasi (Enaunisasi). Pengembangan program-program tersebut bisa diarahkan pada model wisata alam. “Misalnya program sehonisasi. Selain berpotensi menjadi destinasi pariwisata, itu juga akan memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat dalam pembuatan nila (saguer), gula merah atau produksi lainnya,” lugas mantan Ketua Komisi Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM itu.

Terkait program strategis yang dikemukakan Senator SBANL, Menteri LHK RI Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc didampingi Wakil Menteri Dr Aloe Dohong serta jajaran pejabat teras Kementerian LHK RI, langsung memberikan atensi besar.

Menteri Siti Nurbaya yang pernah menjabat Sekjen DPD RI dan Sekjen Kemendagri RI, mendukung program-program tersebut. Ia pun memerintahkan pejabat terkait untuk menindaklanjuti sesuai mekanisme dan aturan. “Usulan lainnya melalui proposal dari sejumlah Pemda (pemerintah daerah) yang telah direkomendasi Senator sementara berproses,” ujar Siti Nurbaya, seraya meminta dukungan dan kerjasama politik dari DPD RI untuk DAK Lingkungan hidup, termasuk Pemda dan DPRD membuat Perda terkait.(*)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting