Foto: Rapat evaluasi PPKM Kota Manado.(Foto.Ist)
PPKM Manado Dievaluasi, Pemerintah Ingatkan Jangan Lengah
Manado, MS
Progres dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) di Kota Manado ‘dikuliti’. Pemerintah Kota (Pemkot) bersama
dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan evaluasi
bersama. Sederet celah terkait penerapannya masih ditemukan.
Walikota Manado Andrei Angouw didampingi Wakil
Walikota dr Richard Sualang memimpin Rapat Evaluasi PPKM Kota Manado bersama
Forkopimda Kota Manado, di ruang rapat Toar Lumimuut Pemerintah Kota, Senin
(15/11). Rapat evaluasi ini membicarakan Pelaksanaan PPKM di Manado yang sudah
berada pada level II. Walikota memaparkan beberapa hal untuk situasi dan
kondisi saat ini ketika Kota Manado berada pada level II.
Walikota Andrei menyampaikan, di level II ini
ekonomi di Kota Manado mulai berputar. Kendati demikian semuanya diingatkan
tidak boleh lengah dengan situasi yang mulai membaik saat ini. Meski situasi
mulai membaik tapi ternyata ditemukan walikota, soal vaksinasi di Kota Manado
mulai menurun. "Soal vaksinasi di Kota Manado sasarannya berada pada posisi
64% untuk vaksin I dan 44 % untuk vaksin II bagi masyarakat yang ber-KTP
Manado," urai walikota.
Angouw berharap, agar aplikasi peduli lindungi
benar-benar dilaksanakan secara lebih meluas dan diperketat. Ini antisipasi
untuk menghadapi awal Desember. "Terutama saat menghadapi Natal dimana
aktifitas masyarakat akan meningkat tajam dengan berbelanja dan mengunjungi
pusat-pusat perbelanjaan," katanya.
Soal antisipasi curah hujan juga ikut disampaikan
walikota. Hal lain disampaikan walikota adalah situasi kamtibmas yang nantinya akan dikoordinasikan
antara camat, polsek dan kepala-kepala lingkungan. Hal ini supaya bisa
identifikasi potensi-potensi kriminal dan penyebaran narkoba.
Soal rumah isolasi tahanan, walikota berharap
akan dimaksimalkan dan berkoordinasi dengan Rutan Malendeng. Termasuk
mempertanyakan kepada TNI untuk bisa berkoordinasi apabila dapat menyiapkan
ruangan isolasi akan dibantu oleh Pemkot Manado.
Walikota menyinggung soal sampah sebab masyarakat
masih membuang sampah sembarangan. Termasuk bangunan yang berada di bantaran
sungai. Walikota soal sampah berharap ada efek jera terhadap
kesewenangan-wenangan warga yang membuang sampah sembarangan. Walikota berharap
ada tindak pidana ringan (tipiring) termasuk bagaimana mengefektifkan peraturan
daerah (Perda) Sampah dan ketentraman ketertiban (Trantib) di lapangan.
Pada saat itu Kapolres berpendapat, masyarakat
sudah beraktifitas melebihi level II sebab sudah terlalu bebas dan mengabaikan
prokes. Kapolres berharap ada inspeksi mendadak (sidak) agar tidak ada kesan
bahwa membiarkan aktifitas masyarakat yang tidak lagi prokes.
Dandim ikut menambahkan soal kendala-kendala di
lapangan. Terutama budaya masyarakat yang tidak patuh jam operasional.
Khususnya bagi rumah makan, tempat hiburan termasuk lokasi jualan lainnya.
Intinya dalam pembahasan itu, untuk melihat perkembangan di lapangan perlunya
evaluasi berkala supaya dapat diketahui tindak lanjut apa yang harus dilakukan.
Hadir dalam pertemuan ini unsur forkopimda yakni
Dandim Manado, Kapolres Manado, Danpomal, Ketua Pengadilan yang mewakili
Kejari. Dari Pemerintah Kota hadir Sekretaris Kota Manado Micler C S Lakat,
Asisten I Heri Saptono, BPBD dan pejabat teknis lainnya. (erfiena kaawoan)
Komentar