Gempa Tektonik Hantam Gorontalo, Sulut Terdampak


Manado, MS
Gempabumi kembali terjadi pada Rabu (18/01-22) sekira pukul 07.34.46 WIB. Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,3 ini terjadi di Teluk Tomini, Luwuk dan Gorontalo. Pun begitu, proses pergeseran kulit bumi tersebut, tidak berpotensi tsunami.

Sebagai wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa, sejumlah daerah di Sulawesi Utara (Sulut), turut merasakan atau terdampak gempa. Merujuk press release yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofofisika, gempabumi ini dirasakan di daerah Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Untuk daerah Kotamobagu, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Gorontalo, Taliabu, Minahasa Tenggara, Boalemo, Minahasa Selatan, Toli-Toli, Poso, dan Kabupaten Bone Bolango dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Kemudian, daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Sanana, dan Palu dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) serta daerah Ternate, Morowali, Manado, Halmahera Selatan dan Labuha dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). 

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, SSi MSi dalam release tersebut.

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,01° LU ; 123,27° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 Km arah Selatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 148 km,” urainya.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini . Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tandas Daryono.(tim ms)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting