PPKM DIPERPANJANG, SULUT TURUN KE LEVEL 3
Jakarta, MS
Meski kerap menuai keluhan dan penolakan dari berbagai penjuru tanah air, episode Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlanjut. Kebijakan ini diperpanjang pemerintah hingga dua pekan kedepan khusus untuk daerah di luar Jawa dan Bali. Kabar baiknya, Sulawesi Utara (Sulut) yang sebelumnya ada di level 4 kini turun ke level 3.
Keputusan memperpanjang pelaksanaan
PPKM ini disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional, Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers virtual, Senin (6/9). Laju
perkembangan level PPKM di daerah itu disampaikan Airlangga dalam perpanjangan
PPKM di sejumlah daerah.
“Di Jawa-Bali PPKM diperpanjang
selama sepekan hingga 13 September. Sedangkan di Luar Jawa Bali, PPKM berlaku
selama dua pekan kedepan hingga 20 September,” kata Airlangga.
Di sisi lain, ada sejumlah
penyesuaian aturan yang diberlakukan seiring perpanjangan PPKM saat ini.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan
mengatakan, waktu makan di tempat (dine in) pada restoran dan kafe di mal
diperpanjang 60 menit dengan kapasitas 50 persen.
"Juga akan ujicoba pembukaan
20 tempat wisata di kota dengan level 3, dengan penerapan protokol kesehatan
yang ketat dan implementasi PeduliLindungi. Kabupaten/kota di level 2 juga akan
diwajibkan gunakan aplikasi PeduliLindungi pada tempat wisata yang sudah
diperbolehkan buka," kata, dalam sesi teleconference, Senin (6/9).
Data kasus Corona sepekan terakhir
menjadi salah satu dasar penentuan perpanjangan PPKM. Terlihat adanya tren
penurunan terus menerus. Jika ditilik ke belakang, sejak 31 Agustus lalu, kasus
Corona terus menurun. Per 31 Agustus ada ketambahan 10.534 kasus. Kemudian 1
September bertambah 10.337 kasus, 2 September: 8.955 kasus, 3 September:
7.797 kasus, 4 September: 6.727 kasus dan 5 September: 5.403 kasus. Sementara
itu, angka kematian kini terus berada di bawah 700 kematian. Sebaliknya, angka
kesembuhan rata-rata berada di 10 ribuan.
SULUT MULAI PULIH
Episode baru perpanjangan PPKM ini
juga ikut merubah data kondisi daerah yang diukur berdasarkan level transmisi
penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Provinsi Sulut sendiri berhasil
memperlihatkan tren kondisi daerah yang mulai membaik. Indikator itu terlihat
dari adanya penurunan level.
Sebelumnya, Sulut sempat masuk
kategori level 4 PPKM sebulan terakhir ini bersama 6 provinsi lainnya. Kemudian
terhitung per 30 Agustus, Sulut masih bertahan di level 4 bersama 3 provinsi
yakni Bangka Belitung, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Namun data
terbaru yang diumumkan pemerintah per 6 September 2021, Sulut dan Bangka
Belitung keluar dari daftar level 4 dan menyisakan dua provinsi yakni
Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
"Jumlah provinsi juga telah
terjadi penurunan level, semula masih ada tujuh provinsi, saat ini yang level 4
tinggal di dua provinsi yaitu di Kaltim dan Kaltara," kata Airlangga.
Diketahui, asesmen level pandemi
ini dilakukan pemerintah untuk memetakan kondisi daerah dengan tujuan
mempercepat penanggulangan pandemi penyakit corona di tanah air. Kementerian
Kesehatan membagi level pandemi di suatu daerah berdasarkan lima tingkat, nol
sampai empat, yang menggambarkan kecukupan kapasitas respons sistem
kesehatannya. Dikutip dari keterangan tertulis yang pernah dibagikan juru bicara
Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, level pandemi
tingkat nol adalah situasi di mana suatu daerah memiliki kapasitas respons yang
memadai dan tidak memiliki kasus baru sama sekali.
"Dalam hal ini, wilayah itu
tidak perlu memperketat protokol kesehatan masyarakat atau membatasi aktivitas
sosial mereka," kata Nadia beberapa waktu lalu.
Sebaliknya, lanjut Nadia, level
pandemi tertinggi, yaitu tingkat empat adalah saat transmisi virus sangat
tinggi, sedangkan kapasitas respons terbatas. Dalam situasi ini, protokol
kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial harus diperketat, agar jumlah kasus
turun, sampai ke level yang dapat ditangani fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada. Asesmen level pandemi ini rutin dilakukan setiap pekan di tingkat
kabupaten/kota dan provinsi.
BOLMONG SATU-SATUNYA LEVEL 4 DI SULUT
Selain perubahan asesmen level di
tingkat provinsi, juga terdapat sejumlah kabupaten/kota yang mengalami
penurunan level PPKM dari level 4 ke level 3, yaitu dari 34 menjadi 23. Sebaliknya
ada pula daerah yang sebelumnya berstatus level 3 naik ke level 4.
Untuk kabupaten/kota di Sulut
sendiri juga ikut mengalami perubahan. Kota Manado dan Kabupaten Minahasa
berhasil keluar dari kategori level 4 dan kini menjadi level 3. Namun ada satu
daerah yang masuk ke level 4 yakni Bolaang Mongondow (Bolmong).
“Daerah-daerah yang yang
melaksanakan PPKM Level 4 itu antara lain Kota Banda Aceh (Aceh), Kota
Palangkaraya (Kalimantan Tengah), dan Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara),” kata
Airlangga dalam keterangan pers virtual, Senin (6/9).
STRATEGI PEMERINTAH KENDALIKAN COVID JADI ENDEMI
Menko Maritim dan Investasi Luhut
Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa
Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, kata Luhut,
Presiden Jokowi meminta seluruh pihak menyikapinya dengan hidup berdampingan
bersama Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Jokowi
saat rapat terbatas bersama para menteri, Senin (6/9). "Bapak Presiden
dalam rapat kabinet terbatas tadi siang menekankan bahwa Covid-19 ini tidak
akan hilang dalam waktu yang singkat, kita perlu menyiapkan diri untuk hidup
bersama Covid-19, karena Covid-19 ini akan berubah dari pandemik ke
epidemik," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin(6/9).
Pemerintah saat ini kata Luhut,
menerapkan tiga strategi dalam pengendalian pandemi. Hal tersebut kata dia
menjadi kunci utama dari transisi pandemi menjadi epidemi. "Tiga strategi
tersebut adalah peningkatan coverage vaksinasi yang cepat untuk seluruh masyarakat
Indonesia, testing-tracing-treatment yang baik, dan kepatuhan prokes 3M yang
tinggi," bebernya.
Luhut juga menjelaskan sistem
PeduliLindungi saat ini menjadi integrator utama dari 3 strategi tersebut.
Sehingga kata dia bisa meminimalkan penularan Covid19 ketika kita membuka
kembali aktivitas masyarakat. "Oleh karena itu, pemerintah tidak bosan-bosannya
untuk mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat untuk mematuhi protokol
Kesehatan dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi sesuai dengan instruksi dari
pemerintah," bebernya.(dtc/mdk)
Komentar